Saturday, May 12, 2018

PROFIL DESA KEMBUAN, MENUJU DESA SEJAHTERA

Desa Kembuan adalah  salah satu desa bersatatus definitif yang berada di wilayah Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Desa ini boleh di kata berada di pinggiran ibukota Kabupaten Minahasa yaitu Tondano. Letak geografisnya yang tidak begitu jauh dari pusat kota namun berada dekat dengan ujung perbatasan Kabupaten membuat desa ini tidak begitu terganggu dengan ramainya hiruk-pikuk suasana kota. Namun tidaklah sulit akses untuk menuju pusat kota Tondano yang berjarak kurang lebih 1 kilometer saja. Suasana yang tenang tentu amat menarik karena desa ini pun di kelilingi oleh lokasi perkebunan dan lahan pertanian warga setempat. Di wilayah sebelah selatan desa ini memiliki perkebunan tanaman Seledri yang luas dan Stadion olahraga Maesa. Di sebelah utara dan barat hamparan perkebunan penduduk dan perbukitan menghiasi panoramanya. Sementara di bagian timur kita akan menemukan sungai Tondano yang juga menjadi salah satu sumber penunjang kehidupan warga, baik untuk cuci pakaian, mandi, ataupun tambak ikan.
     Desa Kembuan mulanya berasal dari desa Tonsea Lama yang dimekarkan dengan nama desa Kembuan yang berarti “Mata air”. Pada tahun 1985-1986 desa ini menjadi desa persiapan setalah pada 21 Februari 1985 secara resmi menjadi desa Kembuan yang terpisah dari desanya semula desa Tonsea lama. Pada tahun 1987-1989 berubah status menjadi desa definitif. Desa ini berbatasan dengan desa Tanggari di sebelah utara, dengan desa Tonsea Lama di sebelah timur, dengan Luan dan Wewelen di sebelah selatan, dan dengan Rurukan, Kumelembuai, Sasaran, dan Kembuan Satu di sebelah Barat. Sebagain besar dari area desa Kembuan memang dipenuhi dengan hamparan perkebunan. Luas wilayahnya adalah 1039.8 Hr dengan potensi pertanian yaitu tanaman Kelapa sebluas 600 Hr, Cingkeh 2000 Hr, Jagung 1000 Hr, Kedelai 250 Hr, Kacang tanah 250 Hr, Ubi jalar 300 Hr, Singkong 350 Hr, dan berbagai sayuran 320 Hr. Dalam sekali panen tanaman hasil cengkihnya bisa mencapai 3 ton, kedelai 1 ton, kacang tanah 1 ton, ubi jalar 2 ton, Singkong 1 ton, dan sayuran 1 ton. Sebuah kelompok tani aktif dan produktif yang ada di desa pun  sangat menunjang produksi pertanian dan perekonomian petani dan buruh tani di desa.
     Potensi penduduknya sebanyak 661 kepala keluarga atau sekitar 1138 laki-laki dan 1096 perempuan dengan total jumlah 2234 warga. Warga berusai produktif dengan kisaran usia dari 20-59 tahun berkisar 921 jiwa. Keadaan pendidikan warga yang tamatan SMA berjumlah 544 jiwa dan bergelar Sarjana berjumlah 80 jiwa. Pekerjaan warga Kembuan banyak dipengaruhi oleh lokasi geografisnya yang luas akan area perkebunan, sekitar 124 warga tercatat sebagai petani akitf dalam arti tidak memiliki pekerjaan lain selain fokus sebagai petani. Jumlah tersebut kedua terbanyak setelah 197 warga lainnya yang memilih usaha wiraswasta dan pegawai swasta. Berturut-turut berikutnya adalah 59 orang berprofesi sebagai buruh, 58 orang sebagai tukang, 50 orang sebagai sopir, 44 orang pedagang, 42 orang sebagai PNS, dan terakhir ada 17 orang sebagai TNI/Polri. Keadaan populasi keagamaan desa Kembuan cukup beragam, tercatat ada 3 agama yang di anut warga Kembuan yaitu Katolik 60 jiwa, Islam 12 jiwa, dan Kristen Protestan sebagai agama mayoritas yang terbagai dalam 4 golongan gereja. GMIM dengan jumlah jemaat terbesar yaitu 1298 jiwa, di susul GSJA dengan 87 jiwa, GPDI 71 jiwa, dan GMAHK 25 jiwa.
     Fasilitas umum di desa Kembuan tergolong amat lengkap dibandingkan desa-desa yang lain, kita dapat dengan mudah menemukan fasilitas pendidikan dari tingkat TK hingga SMA sederajat. Ada dua buah TK di Kembuan yaitu TK GMIM Kembuan dan TK Pembina. Selanjutnya ada SD Inpres Kembuan, SMP 6 Tondano, SMA 3 Tondano dan SMK 1 Tondano. Pelayanan kesehatan Puskesmas bertempat di ibukota Kecamatan yaitu desa Tonsea Lama yang hanya berjarak tidak sampai  1 kilometer. Tenaga kesehatan di Kembuan memiliki seorang dokter dan seorang bidan. Pelayanan kesehatan khusus di desa diadakan setiap bulan sekali oleh kunjungan tim dinas kesehatan Kecamatan. Adapun untuk fasilitas air bersih, warga memiliki 37 unit air ledeng/PDAM, sumur sebanyak 98 unit, dan leher angsa sebanyak 421 unit. Untuk sarana olahrag di desa Kembuan terdapat sebuah lapangan sepakbola, sebuah lapangan Badminton dan 3 buah lapangan bola voli. Sarana olahraga tersebut terbukti sangat membantu meningkatkan minat dan prestasi warga setempat sebab desa Kembuan beberap kali meraih prestasi dalam cabang-cabang olahraga tersebut.
     Untuk potensi di bidang kebudayaan, desa Kembuan memiliki dua kelompok tari Kabasaran yaitu wanita dan laki-laki. Namun sebagaimana diakui Kepala Desa ibu Olke Teske Walalangi Kabasaran wanitalah yang akhir-akhir ini paling sering tampil. Selain  itu juga desa Kembuan memiliki kelompok tari Maengket. Cukup menjadi perhatian bahwa kelompok-kelompok kebudayaan yang ada umumnya diisi oleh warga berusia tua, tampaknya masih membutuhkan dorongan dan motivasi bagi kaum muda setempat untuk melestarikan adat dan budaya desa. Di samping itu desa Kembuan di bawah kepemimpinan ibu Hukum Tua saat ini amat aktif melakukan kegiatan lomba desa baik antar Jaga dalam rangka HUT desa maupun mengikutsertakan desa Kembuan dalam berbagai perlombaaan di tingkat Kecamatan, Kabupaten, bahkan Propinsi. Untuk lomba desa setiap tahunnya diadakan lomba kebersihan, memasak, Vokalia, Sepak Bola, Bola Voli, dan berbagai atraksi kesenian lainnya yang diharapkan dapat menjadi pengembangan kreativitas warga selain sebagai hiburan. Beberapa prestasi membanggakan desa ini antara lain juara 1 lomba memasak makanan tradisonal Minahasa Nasi Jaha sekabupaten Minahasa pada 2015 silam dan tahun berikutnya meraih juara 2. Juara 1 lomba desa sekecamatan Tondano Utara 2016, Juara 3 festival hasil tani GMIM kategori kendaraan bermotor pada 2015, Juara 2 festival hasil tani GMIM pada 2016, juara 4 lomba Bola Voli tropi Dandim 1302 Minahasa, juara 2 tari Kabasaran putri pada festival budaya dan aneka atraksi wisata 2011 di Treman Kauditan tingkat Propinsi, dan juara 1 paduan suara PKK sekecamatan Tondano Utara.
     Untuk meningkatkan kinerja, wawasan, dan hasil yang baik dalam pemerintahan di desa Kembuan maka aparat desa terutama Hukum Tua yang ada selalu rajin dan aktif mengikuti berbagai pelatihan, pembinaan maupun studi banding yang diadakan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Adapun beberapa kegiatan yang pernah diikuti oleh Hukum Tua adalah bimbingan teknis manajemen pemerintahan desa dan studi lapangan bagi para pemerintah desa se Minahasa yang diadakan setiap tahunnya. Menurut penuturan Hukum Tua ibu Olke Walalangi beliau amat terinspirasi dan termotivasi lewat kegiatan studi banding tersebut, yang mana pada 2014 dan 2015 lalu beliau berkesempatan Studi banding ke Bali beserta rombongan kepala desa lainnya se Minahasa. Mereka belajar dan menimba ilmu  tentang potensi pariwisata di sana agar dapat menerapkannya di desa mereka masing-masing. Namun upaya ini dibutuhkan juga kerjasama warga setempat dan dukungan pemerintah daerah tentunya.
     Menurut Hukum Tua peran dari BPD Badan Perwakilan Desa di desa Kembuan yang diketuai oleh Bapak Markos Sumalu sangat membantunya dalam melaksanakan tugas dan rencana desa ke depan sebab menjembatani aspirasi warga desa setempat dan tentunya akan membuat sinergisitas yang baik antara pemerintahan desa dengan warganya dan dibantu oleh peran aktif dari Sekertaris desa ibu Deivy Lengkong. Hukum Tua meyakini bahwa ke depan desa Kembuan akan lebih baik lagi dalam pembangunan dan pelayanan masyarakatnya apalagi ditopang oleh kondisi sosial warga yang memiliki rasa persaudaraan dan kearifan lokal yang tetap terjaga hingga saat ini di tengah hiruk-pikuk modernisasi. Apalagi di bidang kesehatan desa Kembuan telah mencanangkan tahun 2017 ini sebagai tahun menuju desa Kembuan sehat yang ditunjang oleh Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kecamatan.

struktur pemerintahan desa Kembuan adalah sebagai berikut:
BPD: Markos Sumalu Sh
Hukum Tua: Olke Walalangi
Sekertaris desa: Deivy Lengkong
Kasie pemerintahan dan pembinan masyarakat: Marthen Selah
Kasie pembangunan dan pemberdayaan: Agus Kalalo
Kasie ketenteraman dan ketertiban: Artis Walalangi
Kaur umum: Dicky Tumbel
Kaur keuangan: Jeiny Runtukahu
Kaur perencanaan: Deisy Pakasi Sh









No comments:

Post a Comment