Saturday, December 7, 2019

Mengunjungi Kuil Shaolin yang Legendaris

Masih ingat film Shaolin Soccer yang dibintangi Stephen Chow? Atau film Shaolin Popeye yang menampilkan si bocah lucu Boboho? Dalam film mereka tersebut, peragaan ilmu bela diri Kung Fu Shaolin tentunya membuat kita terpukau menyaksikannya. Penulis ingin berbagi pengalamannya yang telah berkesempatan mengunjungi Kuil Shaolin, tempat lahirnya ilmu bela diri Kung Fu tersebut.
9948971894_1c92404c98_c.jpg
Poster film Shaolin Soccer. Foto: flickr
Kuil Shaolin terletak di kaki pegunungan Songshan, 15 kilometer dari kota Dengfeng, yang berjarak sekitar 70 kilometer dari Zhengzhou, ibukota provinsi Henan, Tiongkok. Kompleks Kuil Shaolin terbagi menjadi tiga area utama di dalamnya. Anda akan memasuki gerbang utama dimana Anda dapat membeli tiket masuk. Di area gerbang utama ini terdapat sebuah alun-alun yang diapit oleh penjual suvenir di kedua sisinya.
2126937520_3ef024e528_c.jpg
Gerbang masuk Kuil Shaolin. Foto: flickr
Setelah Anda memasuki kompleks, Anda harus berjalan sekitar sepuluh menit ke aula pertunjukan Kung Fu. Jika Anda bisa sampai di sana pada pagi hari, Anda dapat melihat biksu dari segala usia berlatih terlebih dahulu. Pertunjukan Kung Fu yang diperagakan oleh biksu kecil hingga remaja sangat memukau wisatawan dengan permainan cahaya yang menambah efek dramatis.
6099129299_ba60a3d749_c.jpg
Pertunjukan Kung Fu Shaolin. Foto: flickr
Setelah pertunjukan Kung Fu, Anda dapat menaiki mobil listrik atau berjalan lima belas hingga dua puluh menit ke kuil. Kuil Shaolin terletak di kaki gunung dan Anda akan masuk dari bagian bawah dan berjalan melalui beberapa ruangan ke atas.
Kompleks kuil terdiri dari banyak aula dan bangunan. Dua hal yang menarik adalah Hall of Thousand Buddhas, juga dikenal dengan Aula Pelatihan, dimana Anda dapat melihat lantai berbatu yang telah retak oleh para biksu yang berlatih disana selama ratusan tahun. Yang kedua adalah Shadow Stone di mana Anda dapat melihat jejak pendiri Kung Fu Shaolin, Bodhidharma yang konon meninggalkan bayangannya ke sebuah batu besar hasil dari meditasi bertahun-tahun.
2690956399_38d8c83360_c.jpg
Patung pendekar Kung Fu di Kuil Shaolin. Foto: flickr
Jalan kaki setengah kilometer lagi melalui jalan berhutan akan membawa Anda ke Pagoda Forest dimana terdapat hampir sebanyak 250 pagoda mulai dari dinasti Tang, Song, Jin, Yuan, Ming, dan Qing. Pengalaman yang menyenangkan akan Anda dapatkan dengan berjalan keliling di tempat berhutan yang tenang ini.
2645221006_88065cdaf4_c.jpg
Pagoda Forest di dalam kompleks Kuil Shaolin. Foto: flickr

Sejarah Kuil Shaolin

Dikatakan bahwa seorang biksu dari India bernama Buddhabhadra datang ke Tiongkok pada masa pemerintahan Kaisar Xiaowen selama periode Dinasti Wei pada tahun 495 AD. Kaisar menawarkan Buddhabhadra untuk mengajar agama Buddha di istana. Buddhabhadra menolak tawaran tersebut namun tetap diberikan lahan untuk membangun kuil di Gunung Songshan. Disanalah dia membangun Kuil Shaolin.
Tiga puluh tahun setelah Shaolin didirikan, seorang biksu Buddha lainnya dari India bernama Bodhidharma datang ke Tiongkok untuk mengajarkan aliran Zen. Dia berkeliling ke seluruh Tiongkok dan akhirnya datang ke Gunung Songshan tempat dia menemukan Kuil Shaolin dan meminta untuk diterima masuk.
14337268628_152bb41600_o.jpg
Lukisan Bodhidharma. Foto: flickr
Kepala biara, Fang Chang, menolaknya dan konon Bodhidharma mendaki gunung dan masuk ke sebuah gua tempat dia bermeditasi selama sembilan tahun. Diyakini bahwa dia duduk menghadap dinding gua selama sembilan tahun sehingga bayangannya menjadi permanen di dinding gua. Setelah sembilan tahun, Fang Chang akhirnya memberikan Bodhidharma masuk ke Kuil Shaolin dimana dia menjadi pembina aliran Zen.
6099678924_d733cb71d7_c.jpg
Biksu Shaolin sedang bersantai. Foto: flickr
Selama bermeditasi di gua, Bodhidharma berlatih agar tetap bugar, namun ketika dia memasuki Kuil Shaolin ternyata para biksu disana dalam kondisi yang tidak fit. Dia mengembangkan serangkaian latihan yang kemudian menjadi dasar untuk seni bela diri Shaolin. Seni bela diri saat itu sudah tersebar luas di Tiongkok dan banyak biksu merupakan bekas prajurit. Jadi, latihan bela diri yang sudah ada dikombinasikan dengan ajaran Bodhidharma menciptakan versi Shaolin dari Kung Fu.
6099676310_9de41d9168_c.jpg
Wisatawan memasuki area Kuil Shaolin. Foto: flickr
Jika anda ingin mengunjungi Kuil Shaolin, sebaiknya Anda mengatur perjalanan Anda dari kota Zhengzhou dimana banyak travel agent yang menyediakan mobil dan tour guide. Sebagai alternatif, Anda juga bisa menaiki bus ke Kuil Shaolin yang berangkat dari terminal bus Zhengzhou. Jika memungkinkan, habiskanlah seharian penuh disana sehingga Anda memiliki banyak waktu untuk berkeliling di sekitar kompleks kuil dan bahkan berjalan-jalan di pegunungan atau mendaki bukit ke gua Bodhidharma.

5 Objek Wisata Perbukitan di Kaledonia Baru yang Memukau

FB_IMG_1575535009155.jpgKaledonia Baru, wilayah Perancis di Pasifik Selatan ini bukan hanya terkenal dengan keindahan alam lautnya. Komitmen Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya di Kaledonia Baru, mendorong dibukanya akses ke perbukitan yang kemudian dijadikan objek wisata alam bagi keluarga termasuk anak-anak. Tidak heran, pada saat akhir pekan, kebanyakan masyarakat di Kaledonia Baru akan menghabiskan waktu bersantainya di perbukitan untuk sekedar hiking ataupun berkemah.
Berikut ini 5 objek wisata perbukitan di Kaledonia Baru yang banyak dikunjungi keluarga.
  1. Mont Koghi
Lokasinya dapat ditempuh dengan berkendara selama kurang lebih 30 menit dari pusat Kota Noumea. Sebelum memasuki kawasan pendakian, para wisatawan harus mendaftarkan diri di pos yang disiapkan dengan memberikan informasi nama, nomor plat mobil, jam masuk perbukitan serta jalur hiking yang dipilih. Terdapat 3 jalur hiking, tergantung lamanya perjalanan, yaitu 1,5 jam, 3 jam, dan 5 jam. Tiket masuk ke kawasan ini adalah $ 5 per orang.
FB_IMG_1575689187690.jpg
Petunjuk arah di lintasan pendakian Mont Koghi | Sumber: Koleksi pribadi
Di lokasi ini, pengelola tidak memberikan peta jalan tapi wisatawan tak usah khawatir karena petunjuk jalan di dalam bukit sangat jelas. Terdapat beragam jenis tumbuh-tumbuhan dan pepohonan di bukit ini. Di tengah-tengah perbukitan, para wisatawan dapat melihat air terjun kecil dan pemandangan Kota Noumea dan Dumbea dari atas bukit.

Pemandangan dari atas bukit Mont Koghi | Sumber: Koleksi pribadi
  1. Mont Dore
Lokasi ini dapat ditempuh kurang lebih 45 menit dari Kota Noumea. Tidak terdapat pos penjagaan di kaki bukit, sehingga para wisawatan tidak perlu merogoh kocek untuk tiket masuk.
20171022_094657.jpg
Jalur pendakian Mont Dore | Sumber: Koleksi pribadi
Petunjuk jalan menuju puncak bukit sangat jelas, sehingga siapa pun dapat menaiki bukit ini, termasuk anak-anak, tanpa takut tersesat. Untuk tiba di puncak Bukit Mont Dore, dibutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam dengan jalan kaki. Perjalanan ke atas bukit terbayarkan dengan keindahan alam yang sangat indah. Para wisatawan dapat melihat keindahan laut lepas dan Kota Noumea dari kejauhan.
FB_IMG_1575689238114.jpg
Pemandangan dari atas Bukit Mont Dore yang menakjubkan | Sumber: Koleksi pribadi
  1. Parc Provincial de la Riviere Blue
Lokasinya berada di wilayah Yate, yang terkenal sebagai salah satu lokasi pertambangan dan pengolahan nikel terbesar di Kaledonia Baru. Untuk tiba di tempat ini, diperlukan waktu kurang lebih 1 jam dari Kota Noumea dengan berkendara. Terdapat pos penjagaan sebelum masuk ke area ini. Sama seperti di Mont Koghi, wisatawan diharuskan untuk melakukan pendaftaran dan membayar tiket masuk sekitar $ 6 per orang.
Jalan masuk ke kawasan wisata Riviere Blue | Sumber: Koleksi pribadi
Pada saat memasuki kawasan ini, para wisatawan akan disuguhkan dengan ciri khas tanahnya. Warna tanah di kawasan ini yang merah kekuning-kuningan menunjukkan tingginya kandungan mineral dalam tanah.
FB_IMG_1575689272460.jpg
Jalur pejalan kaki yang ingin menikmati keindahan alam Riviere Blue | Sumber: Koleksi pribadi
Di dalam kawasan ini, para wisatawan dapat menikmati keindahan perbukitan dan sungai dengan berjalan kaki ataupun bersepeda. Para wisatawan juga dapat berkemah di tempat-tempat yang sudah ditentukan.
FB_IMG_1575689200979.jpg
Pemandangan Riviere Blue dari atas bukit | Sumber: Koleksi pribadi
  1. Parc provincial de la Dumbea Parc
ADVERTISEMENT
Lokasinya berada di wilayah Dumbea, yang berjarak kurang lebih 45 menit dari Kota Noumea.
FB_IMG_1575689352059.jpg
Sungai yang mengalir di jalan masuk kawasan Parc provincial de la Dumbea Parc | Sumber: Koleksi pribadi
Tidak ada pos penjagaan di jalan masuk, sehingga para wisatawan dapat langsung memasuki kawasan ini secara gratis. Petunjuk jalan dalam kawasan ini sangat jelas, sehingga para wisatawan tidak akan tersesat dan dapat terhindar dari bahaya.
FB_IMG_1575689341748.jpg
Jalur hiking di tengah Perbukitan Dumbea | Sumber: Koleksi pribadi
Para wisatawan dapat menyusuri Sungai Dumbea yang asri dengan destinasi terakhir yaitu Marmite du Diable de Dumbea, kolam natural ditengah perbukitan dengan air yang sangat jernih. Jarak yang ditempuh dari jalan masuk sampai ke kolam natural ini sekitar 2 jam dengan jalan kaki.
FB_IMG_1575689328126.jpg
Marmite du Diable | Sumber: Koleksi pribadi
  1. Parc des Grandes Fougeres
Parc des Grandes Fougres berada di Kota Farino, kurang lebih 1,5 jam dari Kota Noumea dengan berkendara. Dengan membayar tiket masuk sebesar $ 4 per orang, para wisatawan akan diminta untuk melakukan pendaftaran dan kemudian akan diberikan peta petunjuk jalan selama berada di dalam kawasan.
20170501_115932.jpg
Papan informasi mengenai tumbuh-tumbuhan dan pepohonan dalam kawasan | Sumber: Koleksi pribadi
Di dalam kawasan ini, tumbuh-tumbuhan ataupun pepohonan sudah diberikan label nama, sehingga para wisatawan tidak hanya dapat menikmati hiking namun juga dapat menambah pengetahuan tentang alam. Untuk berkeliling di kawasan ini dibutuhkan waktu kira-kira 1,5 sampai 3 jam.
20170501_121241.jpg
Peta jalan di kawasan Parc des Grandes Fougeres | Sumber: Koleksi pribadi
Semoga informasi mengenai objek wisata perbukitan di Kaledonia Baru ini dapat menambah pengetahuan dan harapannya ke depan akan semakin banyak lagi objek wisata alam seperti hutan ataupun perbukitan di Indonesia yang terbuka untuk dikunjungi baik oleh dewasa maupun anak-anak dan dengan fasilitas yang memadai.